Selasa, 03 Agustus 2010

overhead

OVERHEAD PROJECTOR SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN

I. PENDAHULUAN

Proses belajar mengajar atau proses pengajaran merupakan suatu kegiatan melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar dapat mempengaruhi para siswa mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Bahan pengajaran adalah seperangkat materi keilmuan yang terdiri atas fakta, konsep, prinsip, generalisasi suatu ilmu pengetahuan yang bersumber dari kurikulum yang dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran. Dalam metode pengajaran terdapat dua spek yang menonjol yakni metode mengajar dan media pengajaran sebagai alat bantu mengajar. Sedangkan penilaian adalah untuk mengukur atau menentukan taraf tercapai tidaknya tujuan pengajaran.

Oleh karena itu dalam proses belajar mengajar atau pengajaran perlu diadakannya suatu media dalam pembelajaran. Dimana media tersebut digunakan sebagai alat bantu mengajar dalam komponen metodologi, sebagai salah satu lingkungan belajar yang diatur oleh guru. Media yang digunakan dalam pembelajaran ini bisa menggunakan tekhnologi yang sudah canggih. Didalam makalah ini akan dibahas tentang pembelajaran yang menggunakan OHP (overhead projection).

II. PERMASALAHAN

1. Apa pengertian dari Overhead Projector itu?

2. Bagaimana karakteristik Overhead Projector?

3. Apa saja macam-macam Overhead Projector?

4. Bagaimana kelebihan dan kelemahan Overhead Projector?

III. PEMBAHASAN

A. Pengertian Overhead Projector

Media transparansi atau overhead transparency (OHT) sering kali disebut dengan nama perangkat kerasnya yaitu OHP (overhead projector). Transparencies are placed on top of the lens for display. OHP adalah alat yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memproyeksikan tranparasi kearah layar lewat atas atau samping kepala orang yang menggunakannya[1]. Projekctor lintas kepala ( Overhead Projector) memproyeksikan pada apa yang tergambar atau tertulis pada kertas transparan. Penggunaan transparan tidak jauh berbeda dengan penggunaan papan tulis. Alat ini dapat digunakan dengan tidak haruis menggelapkan ruangan[2]. Dalam kelompok peralatan proyeksi, OHP ini adalah peralatan yang paling sederhana. Karena peralatan ini hanya menggunakan system optic ( lensa-lensa) dan elektrik (kipas pendingin dan lampu proyektor)[3]

B. Macam-macam Overhead Projector

Dalam menggunakan Overhead projector (OHP), pertama-tama perlu diperhatikan situasi ruangan yang akan dipergunakan. Hal ini harus perlu diperhatikan situasi ruangan yang akan dipakai, antara lain adanaya aliran listrik yang memadai, sesuai dengan kebutuhan alat tersebut. Overhead mempunyai bermacam-macam tipe diantaranya, yaitu[4]:

1. Overhead Projector Model 5088 (portable)




Overhead projector model 5088 3 –m (portable)

Overhead ini tidak bersuara, tapi membutuhkan tegangan listrik antara 110/220 Volt dengan daya 480 Watt/50Hz. Berat keseluruhan = 9,07 kg, dengan panjang kabel = 4,5 m, ukuran 322x343x3 mm, tinggi dengan head lens= 45,7 cm. ON-OFF switch tidak diperlukan, sebab lampu langsung berhubungan dengan udara luar. Projection stage 254x254 mm (10”x10”), dengan focal length 366 mm. Single optical menghasilkan cahaya yang terang rata-rata sekitar 1800 lumens, dan dapat memproyeksikan kurang dari 10 sampai lebih dari 35.

2. Overhead Projector Model 213 (large body)




Overhead projector model 213 large body

Alat ini hampir tidak bersuara (suara kipas sangat halus). Tegangan lsitrik yang diperlukan 220 Volt?50 Hz, dengan saya yang dibutuhkan sekitar 360 Watt. Berat keseluruhan 13, 9 kg; panjang kabel 5 m, dengan tempat penyimpanan secara khusus. Ukuran badan 380x405x240 mm, juga dapat ditambah dengan memasang roll attachement. Sistem penyinaran dan pendinginan tidak langsung dari lampu keatas transparansi film. Panas ruangan dinetralisasi oleh adanya kipas angin. Penyinaran menggunakan sistem srticulate head optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata, dengan focal length 355 mm (14,2”). Terangnya cahaya sekitar 2300 lumens. Pengaturan cahaya dapat memproyeksikan tranparansi film dari 0-30 dengan jarak antara 1,5m- 3,5m. Projection stage =267x267 mm dengan sistem pengaman ganda. Kipas angin sebagai alat pendinginan dilengkapi dengan thermostat otomatis; dan dilengkapi pula dengan switch pengaman lampu sewaktu penggantian lampu. Penggantian lampu mudah dilakukan serta kontak ON-OFF juga mudah dijangkau

3. Overhead Projector Model 213 ( semi portable)


Overhead projector model 213 semiporttble

Alat ini tidak bersuara. Menggunakan aliran listrik sebesar 220 Volt, 360 Watt, 50 Hz, panjang kabel = 5 m dan ada tempat penyimpanan khusus, berat =13,3 kg, ukuran 355x400x200 mm dengan tambahan dipasang roll attachement. Sistem pendinginan lampu tidak langsung ke alas transparansi, ruang panas dilokalisasi, pada ruangan tersebut ada kipas angi. Standard doublet optic yang menghasilkan cahaya terang dan rata. Focal length 355 mm (14,2”), terang cahaya 2300 lumens, dan rata. Ada pengatur cahaya yang memproyeksikan tranparansi film 0-25 proyeksi amat etrbaik antara 1,5 sampai dengan 4,5 m. Projection stage 254x254 mm (10”x10’) dengan sistem pengamanan ganda thermostat otomatis untuk kipas angin dan jika kita buka pintu tempat penggantian lampu otomatis arus lampu terputus. On-Off switch mudah dijangkau; penggatian lampu mudah dan cepat. Alas untuk tranparansi terdiri atas lensa plastik yang biasa disebut fresnellens 3 mm yang dilapisi 2 kaca yang kuat serta mudah dibersihkan dan tidak menyilaukan.

4. Overhead Projector Model 6202 (Portable)




Overhead projector model 6202 portable

Alat ini membutuhkan tegangan lsitrik 220 volt, daya 200 watt dengan berat 10,4 kg. panjang kabel 3,05 m. sistem pendinginan tidak diperlukan sebab lampu langsung berhubungan dengan udara luar dan pemakaian daya kecil. Triplet optical projection head= 317 mm, projection stage 285x285 mm, terang 2100 lumens. Berbagai macam overhead harus diproyeksiskan setelah sinar menyala dari overhead projector. Sinar dari overhead projector akan diterima oleh layar atau yag disebut layar portable matte white; dan akan tampak jelas bahan-bahan yang ditulis dalam transparansi.

C. Pembelajaran dengan OHP

The overhead projector facilitates an easy low-cost interactive environment for educators. Teaching materials can be pre-printed on plastic sheets, upon which the educator can directly write using a non-permanent, washable color marking pen. This saves time, since the transparency can be pre-printed and used repetitively, rather than having materials written manually before each class.

The overhead is typically placed at a comfortable writing height for the educator and allows the educator to face the class, facilitating better communication between the students and teacher. The enlarging features of the projector allow the educator to write in a comfortable small script in a natural writing position rather than writing in an overly large script on a blackboard and having to constantly hold his arm out in midair to write on the blackboard.

When the transparency sheet is full of written or drawn material, it can simply be replaced with a new, fresh sheet with more pre-printed material, again saving class time vs a blackboard that would need to be erased and teaching materials rewritten by the educator. Following the class period, the transparencies are easily restored to their original unused state by washing off with soap and water.

Sebelum memulai atau menggunakan OHP, dibawah ini ada cara mengoperasikannya, yaitu[5]:

Ø Tegangan elektrik ahrus disesuaikan dengan peralatannya.

Ø Letak posisi transparan harus benar.

Ø Tombol pengatur focus diatas, sedemikian sehingga gambar yang diproyeksikan bisa jelas dan tajam bila dilihat pada layer.

Ø Pakailah transparan permanent khusus, bukan plastic biasa dan spidol khusus untuk trasnparan.

D. Kelemahan dan keunggulan

Overhead projector yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran memiliki kelemahan dan keunggulan. Kelebihan dari Overhead Projector disini ialah:

1. Media ini memerlukan alat yang keras (hard ware) yang khusus untuk memproyeksikan pesan yang ada pada transparan.

2. Memerlukan persiapan yang matang dan terencana, terutama bila dipergunakan tekhnik penyajian-penyajian yang kompleks

3. Dalam penggunannnya diperlukan ketrampilan khusus

4. Menuntut penataan ruang yang baik.

5. Menuntut perhatian untuk menghilangkan distorsi proyeksi.

6. Menuntut cara kerja yang sistematis dan terarah.

7. Membutuhkan ketrampilan menuliskan pesan yang baik pada transparan sehingga cara kerja yang sistematis dan terarah.

Sedangkan kelemahan media overhead projector ini ialah sebagai berikut:

1. Transparasi memerlukan peralatan khusus untuk memproyeksikan (OHP) sedang OHP itu sendiri kadang-kadang sulit dicari suku cadangnya ditempat-tempat tertentu

2. Memerlukan waktu, usaha dan persisapan itu lepas lebih-lebih kalau menggunakan tekhnik penyajian yang kompleks.

3. Oleh karena transparansi-transparansi itu lepas maka menuntut cara kerja yang sistematis dalam penyajiannya.

4. Kalau kurang dikuasai tekhnik pemanfaatan serta proyeksinya akan kecenderungan OHP dipakai sebagai pengganti papan tulis dan siswa cenderung bersikap pasif.

IV. KESIMPULAN

OHP adalah alat yang dirancang sedemikian rupa sehingga dapat memproyeksikan tranparasi kearah layar lewat atas atau samping kepala orang yang menggunakannya. OHP ini merupakan alat yang sederhana dalam pembelajaran disekolah-sekolah. OHP ini mempunyai berbagai macam bentuk, diantaranya yaitu: Overhead Projector Model 5088 (portable), Overhead projector model 213 large body, Overhead Projector Model 213 ( semi portable), Overhead Projector Model 6202 (Portable). When the transparency sheet is full of written or drawn material, it can simply be replaced with a new, fresh sheet with more pre-printed material, again saving class time vs a blackboard that would need to be erased and teaching materials rewritten by the educator. Following the class period, the transparencies are easily restored to their original unused state by washing off with soap and water.

OHP ini memiliki banyak kelebihan dan kekurangan dalam pembelajaran. Oleh karena itu, guru tidak hanya mengandalkan OHP dalam pembelajaran.

V. PENUTUP

Alhamdulillah saya panjatkan kepada Allah, yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan waktu yang telah ditentukan. Harapan saya semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya sendiri dan para pembaca sekalian. Saya memohon maaf atas segala kekurangan yang terdapat dalam penulisan dalam materi yang disuguhkan dalam makalah ini. Terakhir saya sampaikan selamat membaca.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Adiman, Dr. arief S, dkk. 1996. Media pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Danim,Sudarwan . 1995. Media Komunikasi Pendidikan. Jakarta: Bumu Aksara.

Dr. Nana sudjana dan Drs. Ahmad Rifa’I, 1991. Media Pengajaran. Bandung: IKIP Bandung,

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: PT. Rineka Cipta.



[1] Dr. arief Sadiman, dkk. Media pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 63.

[2] Sudarwan Danim, Media Komunikasi Pendidikan, ( Jakarta: Bumu Aksara, 1995), hlm. 22.

[3] Dr. Arief Sadiman, Op. Cit, hlm. 210.

[4] Dr. Nana sudjana dan Drs. Ahmad Rifa’I, Media Pengajaran (Bandung: IKIP Bandung, 1991), hlm. 99.

[5] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, ( Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), hlm. 80.