Senin, 19 April 2010

belajar mengajar

A.Pengertian proses belajar mengajar
Proses belajar mengajar adalah kegiatan yang dimana seorang guru memberikan informasi kepada orang lain untuk menambah wawasan kepada orang lain. Dalam proses belajar mengajar tersebut keduanya dituntut aktif sehingga terjadi interaksi dan komunikasi yang harmonis demi tercapainya tujuan pembelajaran. Dengan perkataan lain, proses belajar mengajar merupakan kegiatan nyata atau operasionalisasi dari kurikulum yang telah ditetapkan tersebut. Proses belajar mengajar juga merupakan aktifitas untuk mempengaruhi anak didik dalam situasi yang memungkinkan terjadinya interaksi antara guru dan siswa, siswa dan siswa dan siswa dengan lingkungannya.
Beberapa komponen yang terdapat dalam proses belajar mengajar antara lain : 1. Materi pengajaran, 2. Metode belajar, 3. Peralatan dan media, 4. Evaluasi. Kesemua komponen tersebut merupakan sistem dalam proses belajar mengajar , disamping itu guru sebagai sumber dan siswa sebagai penerima pesan. Dan proses belajar mengajar tersebut juga merupakan sub sistem pengajaran secara keseluruhan, dimana anatara komponen-komponen tersebut saling berkaitan, berhubungan dan integrasi .
Jadi proses belajar mengajar berarti suatu proses yang mengandung serangkain perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa itu merupakan syarat utama bagi berlangsungnya proses belajar mengajar. Interaksi dalam belajar mengajar mempunyai arti yang luas, tidak sekedar hubungan guru dengan siswa, tetapi berupa interaksi edukatif. Dalam hal ini bukan penyampaian pesan berupa materi pelajaran melainkan penanaman sikap dan nilai pada diri siswa yang sedang belajar .
B.Ciri-ciri belajar mengajar
Sebagai suatu proses pengaturan, kegiatan belajar mengajar tidak terlepas dari ciri-ciri tertentu, yang menurut Edi Suardi sebagai berikut :
1.Belajar mengajar harus memiliki tujuan
2.Belajar mengajar harud ada suatui prosedur yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
3.Kegiatan belajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus.
4.Pembelajaran sitandai dengan aktivitas anank didik.
5.Dalam kegiatan belajar mengajar guru berperan sebagai pembimbing.
6.Dalam kegiatan belajar mengajar membutuhkan kedisiplinan.
7.Belajar mengajar ada batas waktu.
8.Belajar mengajar ada evaluasi.
C.Strategi belajar mengajar
Strategi belajar mengajar merupakan Suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah ditentukan. dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan .
Dalam pendekatan ini siswa dituntut memegang peranan dan lebih aktif dalam proses belajar mengajar, dimana guru dapat menyediakan atau menciptakan suatu kondisi pembelajaran siswa secara terencana dengan baik .
Seorang guru harus bisa memilih strategi Pembelajaran yang dapat menunjang kesuksesan belajar, yaitu :
1.Setiap guru harus memilih strategi pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.Strategi pembelajaran yang dipilih menggunakan pendekatan andragogi dan berdasarkan prinsip pembelajaran aktif (active learning).
3.Strategi pembelajaran yang dipilih memungkinkan siswa aktif dalam proses pembelajaran baik secara mandiri maupun kolaboratif.
4.Pemilihan strategi pembelajaran aktif didasarkan pada beberapa hal: tujuan pembelajaran, ruang lingkup materi, ketersediaan fasilitas, media, dan peralatan yang diperlukan.
5.Setiap strategi pembelajaran aktif yang dipilih harus memperhatikan langkah-langkahnya.
6.Guru diberi peluang untuk melakukan modifikasi dalam penggunaan strategi pembelajaran aktif.
Gagne mengemukakan tentang pengelompokan kondisi-kondisi belajar (sistem lingkungan belajar) harus sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai, dimana ada 8 macam kondisi belajar, yaitu :
1.Belajar isyarat (Signal Learning)
2.Belajar stimulus-responce (Stimulus Responce Learning)
3.Belajar rangkaian (Chaining)
4.Belajar asosiasi verbal (Verbal Association Learning)
5.Belajar deskriminasi (Discrimination Learning)
6.Belajar aturan (Rule Learning)
7.Belajar pemecahan masalah (Problem Solving)
D.Karakteristik Pembelajaran Aktif / CBSA
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan siswa berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut.
Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai berikut:
1.Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas,
2.Siswa tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi,
3.Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi pembelajaran,
4.Siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi,
5.Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
Dalam kurikulum terpusat (Child Centered Curriculum) anak mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan bahan pelajaran, dimana aktifitas anak merupakan faktor yang dominan dalam proses pengajaran. Dengan demikian siswalah yang membuat perencanaan, menentukan bahan pelajaran, dan corak proses belajar yang mereka inginkan. Sedangkan guru bertindak sebagai koordinator dan pembimbing dalam proses kegiatan belajar tersebut. Penerapan teori peran seorang guru, namun pada hakikatnya bukan berarti meniadakan peran guru sama sekali dan yang dikehendaki adalah adanya keseimbangan antara keaktifan yang dilakukan guru dalam mengajar denagna keaktifan para siswa dalam belajar .
Kadar CBSA dalam pengejaran dapat diidentifiksikan dari ciri-ciri sebagai berikut
1.Adanya ketrlibatan siswa dalam menyusun atau membuat perencanaan, proses belajar mengajar dan evaluasi
2.Adanaya keterlibatan intelektual emosional siswa baik melalui kegiatan mengalami, menaganalisis, berbuat, atau pembentukan sikap.
3.Adanaya keikutsertaan secara kreatif dalam menciptakan situasi yang cocok untuk kelangsungan proses belajar mengajar.
4.Guru bertindak sebagai fasilitator dan koordinator kegiatan belajar siswa, bukan sebagai pengajar atau instruktur yang mendominsai dalam kelas.
5.Biasanaya menggunakan bermacam-macam metode atau tehnik secara bervariasi, disamping penggunaan alat dan media secara terencana dan terintegarasi dalam pengajaran .
E.Hal-hal yang harus diperhatikan pendidik dalam proses belajar mengajar
1.Seorang pendidik harus memiliki daftar hadir dan agenda harian. Dalam agenda harian itu, pendidik dapat menuliskan realitas kegiatan yang telah dilakukan.
2.Biasakan peserta didik memegang alat tulis dengan pegangan yang benar, yaitu dengan tiga jari tanan kanan seperti ketika makan atau bersalaman.
3.Biasakan peserta didik untuk duduk menulis dengan punggungh yang tegak dan jarak antara mata dengan buku tidak boleh kurang dari 25 cm.
4.Biasakan peserta didik tidak melipat buku ketika meulis atau membaca.
5.Awasi peserta didik dalam cara menghapus atau meruncingkan pensil.
6.Biasakan agar peserta didik senantiasa menjaga kebersihan perlengkapan sekolahannya.
7.Seorang pendidkik dianjurkan untuk terus menerus memantau apa yang telah ditulis oleh peserta didik. Pendidikan harus rajin menuliskan tugas harian untuk peserta didik .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar